Translate

Jumat, 28 Desember 2012

DESAIN KEMASAN

CV. PACKAGING HOUSE




Sejarah Kemasan

Sejak jaman purbakala, orang-orang telah mempergunakan kemasan. Jenis-jenis kemasan yang digunakan terbuat dari kulit binatang dan keranjang rumput untuk mewadahi buah-buahan dari hutan. Kemasan telah dikenal sejak  jaman purbakala, dimana orang-orang di jaman tersebut mempergunakan  kulit binatang dan keranjang rumput untuk mewadahi buah-buahan yang diambil dari hutan.

Aneka ragam keramik untuk berbagai wadah telah dibuat oleh bangsa Cina sejak 8000 tahun silam, manakala masyarakat Indonesia kuno menggunakan bahan bambu sebagai wadah. Pada abad pertengahan, variasi bahan-bahan kemasan dari kulit, kayu, batu, keramik, dan kaca telah mulai digunakan secara sederhana, terutama untuk melindungi barang-barang terhadap pengaruh buruk cuaca atau proses alam lainnya serta untuk memudahkan dibawa selama waktu perjalanan. Perkembangan jaman membentuk pertambahan nilai-nilai fungsional dan peranan kemasan sebagai kekuatan utama dalam persaingan pasar

Bangsa Cina telah membuat aneka ragam keramik untuk mewadahi benda padat ataupun cair sejak 8000 tahun silam, sedangkan orang-orang Indonesia kuno telah membuat wadah dari bahan bambu untuk menyimpan benda cair. Menjelang abad pertengahan, bahan-bahan kemasan terbuat dari kulit, kain, kayu, batu, keramik dan kaca, dan pada masa tersebut  kemasan masih seadanya dan lebih berfungsi untuk melindungi barang terhadap pengaruh cuaca atau proses alam lainnya yang dapat merusak barang. Selain itu, kemasan juga berfungsi sebagai wadah agar barang mudah dibawa selama dalam perjalanan.

Selama berabad-abad, fungsi sebuah kemasan hanyalah sebatas untuk melindungi dan mempermudah suatu benda untuk dibawa. Seiring dengan perkembangan jaman terjadi penambahan nilai-nilai fungsional, dan peranan kemasan dalam  pemasaran mulai diakui sebagai salah satu kekuatan utama dalam persaingan pasar.

Tujuan Kemasan

Tujuan pembuatan kemasan adalah menjaga produk agar tetap berada dalam kondisi baik dan tidak mengalami kerusakan. Bagi produk pangan, kemasan dibuat untuk melindungi isi dari kontaminasi luar, seperti zat-zat yang dapat merusak rasa, bentuk, dan kelayakan konsumsi, serta meningkatkan nilai jual produk tersebut. Kemasan dibuat bertujuan untuk menjaga sebuah produk agar tetap dalam kondisi baik dan tidak mengalami kerusakan. Pada produk pangan kemasan dibuat untuk melindungi makanan dan minuman dari kontaminasi luar (zat-zat yang dapat merusak rasa, bentuk, dan keamanan) serta meningkatkan nilai jual dari produk.

Peranan penting kemasan adalah diantaranya sebagai tanda pengenal identitas produk, penghias produk, piranti monitor, dan media promosi. Kemasan memiliki peranan penting, diantaranya adalah :
Sebagai tanda pengenal 

  • identitas produk
  • Penghias produk
  • Piranti monitor
  • Media promosi

Fungsi Kemasan

Fungsi Kemasan Terhadap Nilai Jual

Faktor Komunikasi
Sebagai media komunikasi yang menggambarkan produk, citra merek, dan bagian dari promosi agar mudah dilihat, dipahami, dan diingat.

Faktor Ergonomi
Kemasan dibuat dengan mempertimbangkan kemudahan untuk dibawa, dibuka, dan digunakan.

Faktor Estetika
Kemasan dibuat dengan mempertimbangkan nilai keindahan untuk mencapai daya tarik visual,optimal,mencakup penggunaan warna, bentuk, merek atau logo, ilustrasi, huruf, dan tata letak.

Faktor Identitas
Kemasan berfungsi sebagai pengenal untuk identitas produk agar mudah dikenali dan dibedakan dengan produk-produk yang lain.

Faktor Ekonomi
Memperlihatkan pentingnya perhitungan biaya produksi untuk kemasan yang efektif sehingga biaya tidak melebihi proporsi manfaatnya.

Faktor Pendistribusian
Adanya pertimbangan kemudahan distribusi dari pabrik ke distributor, pengecer sampai ke tangan konsumen dan kemudahan penyimpanan dan pemajangan.

Fungsi Kemasan Terhadap Kualitas Produk

Faktor Pengamanan
Melindungi produk terhadap berbagai kemungkinan penyebab timbulnya kerusakan pada produk, misalnya cuaca, sinar, jatuh, tumpukan, kuman, serangga, dan lain-lain.

Faktor Distribusi
Menjaga produk agar tidak tercecer, terutama untuk produk cair, pasta, butiran selama proses distribusi dari produsen hingga sampai ke tangan konsumen.

Desain kemasan sebagai alat komunikasi

Desain kemasan adalah bisnis kreatif yang membuat bentuk, struktur, material, warna, citra, tipografi, dan eleme elemen desain dengan informasi produk agar produk dapat dipasarkan. Desain kemasan berlaku untuk membungkus, melindungi, mengirim, mengeluarkan, menyimpan, mengidentifikasi, dan membedakan sebuah produk dipasar. Pada akhirnya desain kemasan berlaku sebagai pemasaran produk yang mengkomunikasikan kepribadian atau fungsi produk konsumsi secara unik.

Desain kemasan dan kemasan

Mengemas merupakan tindakan membungkus atau menutup sebuah atau sekelompok barang. Cellophane, kertas, tekstil, kaca, plastik, kain dan logam adalah beberapa bahan kemasan yang yang digunakan untuk tujuan pengemasan, sedangkan kotak, kaleng, pembungkus, karton, tas, toples, dan tube merupakan beberapa dari ratusan bentuk kemasan yang ada.

Kemasan mengacu pada objek itu sendiri – karton, kontainer, atau bungkusan. Sebuah kemasan bisa berupa bungkus rokok atau amplop kantor pos. Semua istilah yang luas ini sering tertukar. Kata kemasan menggambarkan hasil akhir proses mengemas. Referensi umum tersebut tidak terlalu membedakan medium desain yang dinamis atau fungsi yang sudah direncanakan untuk membungkus, mengirim, mengeluarkan, dan seterusnya. Kemasan merupakan sebuah kata benda-sebuah objek. Mengemas adalah kata kerja, menggambarkan sifat medium yang selalu berubah.

Desain kemasan sebagai alat identifikasi dalam pemasaran

Sebagai suatu komponen masyarakat, produk mendorong pertumbuhan ekonomi dan memenuhi kebutuhan manusia untuk memberdayakan sumber daya fisik. Dengan pertumbuhan konsumerisme yang terus berlanjut, produk dan jasa semakin bertambah banyak. Supermarket menyajikan puluhan ribu produk berbeda di rak. Department store, toko grosir, toko barang barang khusus, outlet, dan internet merupakan peluang ritel, dan dalam lingkungan ini produk lebih ditonjolkan dengan desain kemasannya. Kenyataannya, produk telah menyatu ke dalam semua aspek kehidupan kita sehingga produk bukan lagi merupakan barang kebutuhan tetapi keinginan.

Desain kemasan sebagai capaian target pasar

Efektifitas peran desain kemasan sebagai alat penjualan akan terlihat ketika orang-orang pemasaran telah menentukan pangsa pasar dan kelas konsumen tertentu. 

Definisi “target pangsa pasar” yang jelas meliputi nilai, selera, gaya hidup, dan kebiasaan konsumen memberikan kerangka kerja yang membantu menentukan strategi desain dan komunikasi produk yang tepat.

“Meskipun perusahaan ingin menjual produk bagi
banyak konsumen,
penentuan target pasar akan memberikan fokus yang jelas kepada bagian pemasaran dan bagian desain kemasan“

Identitas merek

Merek adalah tanda berupa gambar, nama, kata, huruf-huruf, angka-angka, susunan warna atau kombinasi dan unsur-unsur tersebut yang memiliki daya pembeda dan digunakan dalam kegiatan perdagangan barang atau jasa.

Fungsi merek

Tanda pengenal untuk membedakan hasil produk yang dihasilkan seseorang atau beberapa orang secara bersama-sama atau badan hukum dengan produksi orang lain atau badan hukum lainnya.
Alat promosi untuk mempromosikan hasil produksinya dengan menyebut mereknya.
Jaminan  mutu barangnya 
Penunjuk asal barang/jasa dihasilkan.

Jaminan merek

Jaminan merek adalah kepastian atau garansi dari tenaga pemasaran atau produsen, atas produk beserta klaimnya. Dalam desain kemasan, jaminan merek dikomunikasikan melalui identitas produk. Pemenuhan jaminan suatu merek adalah kunci untuk mendapatkan loyalitas konsumen dan menjamin kesuksesan penjualan produk.

Jaminan merek dapat dilanggar bila tidak dijaga. Banyak hal yang menyebabkan pelanggaran ini terjadi dan jika terjadi, hal tersebut tidak hanya mencoreng reputasi dari merek dan produsennya, namun juga membuat konsumen beralih ke merek lain.

Hal ini dipengaruhi oleh mudah sobeknya kemasan, teks pada produk sulit dimengerti dan dibaca, foto yang tetapi tidak sesuai dengan isinya, desain yang mencerminkan produk terlalu mahal atau murah, desain yang terlalu mirip kompetitornya, isi produk yang tidak dilaporkan dengan benar, seperti berat bersih, merek yang terlalu besar dibandingkan dengan struktur kemasan, gambar yang tidak konsisten dan yang tidak tepat pada suatu kemasan, struktur kemasan sulit diamati.

Ekuitas merek

Desain kemasan sebagai citra merek akan membuat konsumen mengenali dan mengidentifikasi secara visual dengan nilai, kualitas, fitur, dan atribut merek. Dari sudut pandang pemasaran, hubungan desain kemasan dengan produk dari struktur fisik yang nyata dan identitas visual hingga hubungan emosi  menjadi terkait dengan keabsahan dan keandalan merek. Hal tersebut dapat diukur dengan berapa banyak dan berapa sering konsumen mengidetifikasi merek tersebut dan menjadi aset yang berharga atau ekuitas merek.

Perusahan menjaga ekuitas merek mereka dengan penuh perhatian, dan karena sulitnya memisahkan persepsi konsumen atas merek dari kemasannya, elemen-elemen yang membangun indentitas merek menjadi tak ternilai harganya, Ketka suatu merek memberikan komintmen pada atribut produk dan jaminan kualitas dan nila, maka terbentuklah ekuitas merek.

Merek menjadi pemimpin kategori yang solid karena kekuatan ekuitas merek melalui penyaluran jaminan merek yang konsisten, kualitas produk yang dapat dipercaya,dan menfasilitasi serta menyederhanakan pilihan produk. Konsumen akan membeli apa yang mereka percayai.

Untuk merek yang sudah ada, tipografi, simbol, ikon, karakter, warna, dan struktur termasuk di antara elemen visual desain kemasan yang dapat membentuk ekuitas merek suatu perusahaan, sedangkan merek baru yang mempunyai sejarah singkat di pasaran tidak memiliki ekuitas. Desain kemasan membangun citra produk baru di mata konsumen.

Kesetiaan terhadap merek

Merek berkaitan keseluruhan dengan kepercayaan. Kepercayaan dibangun dalam pikiran konsumen setelah mempunyai pengalaman baik dengan produk dengan nama merek tertentu. Bila pengalaman tersebut menyenangkan, pembelian ulang akan dilakukan dengan perkiraan pengalaman tersebut akan sama. 

Suatu merek tumbuh dengan sukses bila mereka memenuhi jaminan di mata konsumen; konsumen melakukan pembelian kembali secara berkelanjutan, membangun pilihan utama hanya pada merek tersebut. Pilihan ini membangun kesetiaan terhadap merek yang merupakan tujuan utama produsen. Ketika seorang konsumen setia pada satu merek tertentu, mereka akan menyisakan waktu untuk sekedar mencari merek tersebut. 

Kekuatan dan konsistensi adalah salah satu komponen integral yang tak terpisahkan dengan kesetiaan terhadap merek. Konsumen yang setia percaya kepada merek mereka dalam cara yang hampir fanatik. Pengguna bisa sangat terkat dengan suatu merek dan mendefinisikan dirinya dengan tas tangan, celana jins atau mobil, kesetiaan terhadap merek menjadi sarana identifikasi pribadi.

Prinsip dasar desain

Pengetahuan prinsip dasar desain dua dimensi adalah komponen penting bagi setiap tugas penyelesaian masalah visual. Prinsip dasar desain, sebagaimana terkait dengan penggunaan elemen elemen desain seperti garis, bentuk, warna, dan tekstur, menyediakan panduan yang membentuk komunikasi visual dan kemampuan untuk bergerak dalam proses desain kemasan.

Desain dua dimensi dimulai dengan suatu pemahaman mngenai tata letak, yaitu susunan elemen-elemen desain yang memiliki tujuan untuk membentuk komunikasi visual. Tujuan pokok tata letak adalah untuk menciptakan organisasi visual yang memuaskan, menggerakkan dan menggugah pikiran, dan menyamankan mata, Beberapa tata letak mengikuti grid (kerangka kerja yang menyediakan sistem tetap untuk tata letak), sementara lainnya dipandu dengan menganalisis elemen elemen desain dan bagaimana fungsi setiap elemen dalam posisinya masing-masing, Langkah pertama mencapai tujuan tersebut yaitu memahami prinsip desain, bagaimana elemen desain dipengaruhi oleh hubungannya satu sama lain, dan bagaimana pengaruhnya terhadap komunikasi visual secara keseluruhan.

Terdapat konsep yang berbeda-beda yang berkaitan dengan prinsip dasar desain. Konsep tersebut dapat menjadi spesifik dalam kaitannya dengan disiplin ilmu khusus atau dapat menjadi umum ketika mengacu pada suatu garis besar komposisional.

Prinsip dasar desain: 

keseimbangan, kontras, positif dan negatif, nilai, bobot, posisi, urutan, hierarki, tekstur.



Prinsip desain kemasan

Dalam desain kemasan, prinsip dasar desain disesuaikan untuk memenuhi tujuan setiap tugas tugas desain. Panduan ini perlu mendefinisikan bagaimana warna, tipografi, struktur dan citra diaplikasikan dalam suatu tata letak desain untuk menciptakan kesan keseimbangan, intensitas, proporsi dan penampilan yang tepat. Inilah yang membuat ekemen elemen desian membentuk atribut komunikatif suatu desain kemasan.

Ada banyak variabel yang mempengaruhi bagaimana dan mengapa desain kemasan menarik konsumen, Periset konsumen menghabiskan waktu yang banyak untuk menganalisis variabel variabel ini. Dari suatu perspektif desain murni (memindahkan variabel pemasaran lain seperti harga, lokasi, dan kesetiaan merek) terdapat elemen elemen penting yang menangkap perhatian konsumen dengan sangat baik dan menerobos kerumunan visual dalam kompetisi ritel.

Empat penarik perhatian utama: warna, struktur fisik dan bentuk, simbol dan angka, tipografi
Daya tarik elemen berdasarkan pada prinsip dasar desain + tujuan pemasaran yang jelas + pemakaian empat penarik perhatian utama dengan efektif = desain kemasan konsumen yang dirancang dengan baik
Desain kemasan yang bisa melayani target pasar harus menyesuaikan dengan budaya setempat, tatanan bahasa yang tepat dan akurat, logis secara visual, dan dirancang secara kompetitif.

Anatomi kemasan

Struktur desain kemasan atau apapun material yang dipakai (botol toples, tabung, tube, tas, kantung, atau kotak) merupakan hal penting untuk ditampilkan. Terdapat area yang dikhususkan untuk menempatkan identitas merek dan elemen elemen komunikasi utama, yang disebut dengan Panel Display Utama (Primari Panel Display – PDP),  di bagian depan desain kemasan. Ukuran dan bentuk PDP meliputi area display yang merupakan aspek visual paling penting dari suatu desain kemasan: komunikasi visual pemasaran dan strategi emrek. PDP memegang peianan pentung dalam tanggung jawab penjualan desain kemasan di lingkungan retail yang ketat.

Elemen yang diperlukan adalah  :

Tanda merek, nama merek, nama produk, keterangan komposisi, berat bersih, informasi nilai gizi, tanggal kadaluarsa, ragam, barcode, sedangkan elemen yang diatur dalam desain adalah warna, citra, huruf, ilustrasi, sarana grafis, foto, simbol, ikon, dan, hierarki visual.

PDP yang didesain dengan baik adalah yang mengkomunikasikan strategi pemasaran secara efektif, mengilustrasikan informasi produk secara jelas, menekankan informasi dengan hierarki dan tidak berserakan dan mudah dibaca, menyarankan fungsi, penggunaan, dan tujuan produk, membedakan produk dengan kompetisi produk sejenis, serta membedakan produk di rak dan dalam kaitannya dengan ragam lain. 





6 komentar:

  1. Membuat desain kemasan memang tidak mudah tapi ada bisa menggunakan Jasa Pembuatan Kemasan Berkualitas Sribu.com untuk kemasan produk anda yang unik dan menarik.

    BalasHapus
  2. maf kak ada buku reverensi tentang blog yg kk shere

    BalasHapus
  3. Wynn Las Vegas to reopen July 24 - Dr. Maryland
    Wynn Las 인천광역 출장마사지 Vegas is reopening its doors at 7 밀양 출장안마 a.m. on Thursday, the company announced. The hotel 삼척 출장샵 will 양주 출장샵 reopen on Thursday at 동두천 출장마사지 noon

    BalasHapus