CV. PACKAGING HOUSE |
Sejarah Kemasan
Sejak jaman purbakala,
orang-orang telah mempergunakan kemasan. Jenis-jenis kemasan yang digunakan
terbuat dari kulit binatang dan keranjang rumput untuk mewadahi buah-buahan
dari hutan. Kemasan telah dikenal sejak jaman
purbakala, dimana orang-orang di jaman tersebut mempergunakan kulit binatang dan keranjang rumput untuk
mewadahi buah-buahan yang diambil dari hutan.
Aneka ragam keramik untuk
berbagai wadah telah dibuat oleh bangsa Cina sejak 8000 tahun silam, manakala
masyarakat Indonesia kuno menggunakan bahan bambu sebagai wadah. Pada abad
pertengahan, variasi bahan-bahan kemasan dari kulit, kayu, batu, keramik, dan
kaca telah mulai digunakan secara sederhana, terutama untuk melindungi
barang-barang terhadap pengaruh buruk cuaca atau proses alam lainnya serta
untuk memudahkan dibawa selama waktu perjalanan. Perkembangan jaman membentuk
pertambahan nilai-nilai fungsional dan peranan kemasan sebagai kekuatan utama
dalam persaingan pasar
Bangsa Cina telah membuat aneka ragam keramik untuk
mewadahi benda padat ataupun cair sejak 8000 tahun silam,
sedangkan orang-orang Indonesia kuno telah membuat wadah dari bahan bambu untuk
menyimpan benda cair. Menjelang abad pertengahan, bahan-bahan kemasan terbuat
dari kulit, kain, kayu, batu, keramik dan kaca, dan pada masa tersebut kemasan masih seadanya dan lebih berfungsi
untuk melindungi barang terhadap pengaruh cuaca atau proses alam lainnya yang
dapat merusak barang. Selain itu, kemasan juga berfungsi sebagai wadah agar barang
mudah dibawa selama dalam perjalanan.
Selama
berabad-abad, fungsi sebuah kemasan hanyalah sebatas untuk melindungi dan
mempermudah suatu benda untuk dibawa. Seiring dengan perkembangan jaman terjadi
penambahan nilai-nilai fungsional, dan peranan kemasan dalam pemasaran mulai diakui sebagai salah satu
kekuatan utama dalam persaingan pasar.
Tujuan Kemasan
Tujuan pembuatan kemasan
adalah menjaga produk agar tetap berada dalam kondisi baik dan tidak mengalami
kerusakan. Bagi produk pangan, kemasan dibuat untuk melindungi isi dari
kontaminasi luar, seperti zat-zat yang dapat merusak rasa, bentuk, dan
kelayakan konsumsi, serta meningkatkan nilai jual produk tersebut. Kemasan
dibuat bertujuan untuk menjaga sebuah produk agar tetap dalam kondisi baik dan
tidak mengalami kerusakan. Pada produk pangan kemasan dibuat untuk melindungi
makanan dan minuman dari kontaminasi luar (zat-zat yang dapat merusak rasa, bentuk, dan
keamanan) serta meningkatkan nilai jual dari produk.
Peranan penting kemasan
adalah diantaranya sebagai tanda pengenal identitas produk, penghias produk,
piranti monitor, dan media promosi. Kemasan memiliki peranan penting,
diantaranya adalah :
Sebagai tanda pengenal
- identitas produk
- Penghias produk
- Piranti monitor
- Media promosi
Fungsi Kemasan
Fungsi Kemasan Terhadap Nilai Jual
Faktor Komunikasi
Sebagai media komunikasi yang
menggambarkan produk, citra merek, dan bagian dari promosi agar mudah dilihat,
dipahami, dan diingat.
Faktor Ergonomi
Kemasan dibuat dengan
mempertimbangkan kemudahan untuk dibawa, dibuka, dan digunakan.
Faktor Estetika
Kemasan dibuat dengan
mempertimbangkan nilai keindahan untuk mencapai daya tarik
visual,optimal,mencakup penggunaan warna, bentuk, merek atau logo, ilustrasi,
huruf, dan tata letak.
Faktor Identitas
Kemasan berfungsi sebagai
pengenal untuk identitas produk agar mudah dikenali dan dibedakan dengan
produk-produk yang lain.
Faktor Ekonomi
Memperlihatkan pentingnya
perhitungan biaya produksi untuk kemasan yang efektif sehingga biaya tidak
melebihi proporsi manfaatnya.
Faktor Pendistribusian
Adanya pertimbangan kemudahan
distribusi dari pabrik ke distributor, pengecer sampai ke tangan konsumen dan
kemudahan penyimpanan dan pemajangan.
Fungsi Kemasan Terhadap Kualitas Produk
Faktor Pengamanan
Melindungi produk terhadap
berbagai kemungkinan penyebab timbulnya kerusakan pada produk, misalnya cuaca,
sinar, jatuh, tumpukan, kuman, serangga, dan lain-lain.
Faktor Distribusi
Menjaga produk agar tidak
tercecer, terutama untuk produk cair, pasta, butiran selama proses distribusi
dari produsen hingga sampai ke tangan konsumen.
Desain kemasan sebagai alat
komunikasi
Desain
kemasan adalah bisnis kreatif yang membuat bentuk, struktur, material, warna,
citra, tipografi, dan eleme elemen desain dengan informasi produk agar produk
dapat dipasarkan. Desain kemasan berlaku untuk membungkus, melindungi,
mengirim, mengeluarkan, menyimpan, mengidentifikasi, dan membedakan sebuah
produk dipasar. Pada akhirnya desain kemasan berlaku sebagai pemasaran produk
yang mengkomunikasikan kepribadian atau fungsi produk konsumsi secara unik.
Desain kemasan dan kemasan
Mengemas
merupakan tindakan membungkus atau menutup sebuah atau sekelompok barang.
Cellophane, kertas, tekstil, kaca, plastik, kain dan logam adalah beberapa
bahan kemasan yang yang digunakan untuk tujuan pengemasan, sedangkan kotak,
kaleng, pembungkus, karton, tas, toples, dan tube merupakan beberapa dari
ratusan bentuk kemasan yang ada.
Kemasan
mengacu pada objek itu sendiri – karton, kontainer, atau bungkusan. Sebuah
kemasan bisa berupa bungkus rokok atau amplop kantor pos. Semua istilah yang
luas ini sering tertukar. Kata kemasan menggambarkan hasil akhir proses
mengemas. Referensi umum tersebut tidak terlalu membedakan medium desain yang
dinamis atau fungsi yang sudah direncanakan untuk membungkus, mengirim, mengeluarkan,
dan seterusnya. Kemasan merupakan sebuah kata benda-sebuah objek. Mengemas
adalah kata kerja, menggambarkan sifat medium yang selalu berubah.
Desain kemasan sebagai alat
identifikasi dalam pemasaran
Sebagai
suatu komponen masyarakat, produk mendorong pertumbuhan ekonomi dan memenuhi
kebutuhan manusia untuk memberdayakan sumber daya fisik. Dengan pertumbuhan
konsumerisme yang terus berlanjut, produk dan jasa semakin bertambah banyak.
Supermarket menyajikan puluhan ribu produk berbeda di rak. Department store,
toko grosir, toko barang barang khusus, outlet, dan internet merupakan peluang
ritel, dan dalam lingkungan ini produk lebih ditonjolkan dengan desain
kemasannya. Kenyataannya, produk telah menyatu ke dalam semua aspek kehidupan
kita sehingga produk bukan lagi merupakan barang kebutuhan tetapi keinginan.
Desain kemasan sebagai
capaian target pasar
Efektifitas
peran desain kemasan sebagai alat penjualan akan terlihat ketika orang-orang
pemasaran telah menentukan pangsa pasar dan kelas konsumen tertentu.
Definisi
“target pangsa pasar” yang jelas meliputi nilai, selera, gaya hidup, dan
kebiasaan konsumen memberikan kerangka kerja yang membantu menentukan strategi
desain dan komunikasi produk yang tepat.
“Meskipun perusahaan ingin menjual produk bagi
banyak konsumen,
penentuan target pasar akan memberikan fokus yang jelas kepada bagian pemasaran dan bagian desain kemasan“
banyak konsumen,
penentuan target pasar akan memberikan fokus yang jelas kepada bagian pemasaran dan bagian desain kemasan“
Identitas merek
Merek
adalah tanda berupa gambar, nama, kata, huruf-huruf, angka-angka, susunan warna
atau kombinasi dan unsur-unsur tersebut yang memiliki daya pembeda dan
digunakan dalam kegiatan perdagangan barang atau jasa.
Fungsi merek
Tanda
pengenal untuk membedakan hasil produk yang dihasilkan seseorang atau beberapa
orang secara bersama-sama atau badan hukum dengan produksi orang lain atau
badan hukum lainnya.
Alat
promosi untuk mempromosikan hasil produksinya dengan menyebut mereknya.
Jaminan mutu barangnya
Penunjuk asal barang/jasa dihasilkan.
Jaminan merek
Jaminan merek adalah kepastian atau garansi dari tenaga
pemasaran atau produsen, atas produk beserta klaimnya. Dalam desain kemasan,
jaminan merek dikomunikasikan melalui identitas produk. Pemenuhan jaminan suatu
merek adalah kunci untuk mendapatkan loyalitas konsumen dan menjamin kesuksesan
penjualan produk.
Jaminan merek dapat dilanggar bila tidak dijaga. Banyak
hal yang menyebabkan pelanggaran ini terjadi dan jika terjadi, hal tersebut
tidak hanya mencoreng reputasi dari merek dan produsennya, namun juga membuat
konsumen beralih ke merek lain.
Hal ini dipengaruhi oleh mudah sobeknya kemasan, teks pada
produk sulit dimengerti dan dibaca, foto yang tetapi tidak sesuai dengan
isinya, desain yang mencerminkan produk terlalu mahal atau murah, desain yang
terlalu mirip kompetitornya, isi produk yang tidak dilaporkan dengan benar,
seperti berat bersih, merek yang terlalu besar dibandingkan dengan struktur
kemasan, gambar yang tidak konsisten dan yang tidak tepat pada suatu kemasan,
struktur kemasan sulit diamati.
Ekuitas merek
Desain kemasan sebagai citra merek akan membuat konsumen
mengenali dan mengidentifikasi secara visual dengan nilai, kualitas, fitur, dan
atribut merek. Dari sudut pandang pemasaran, hubungan desain kemasan dengan
produk dari struktur fisik yang nyata dan identitas visual hingga hubungan
emosi menjadi terkait dengan keabsahan
dan keandalan merek. Hal tersebut dapat diukur dengan berapa banyak dan berapa
sering konsumen mengidetifikasi merek tersebut dan menjadi aset yang berharga
atau ekuitas merek.
Perusahan menjaga ekuitas merek mereka dengan penuh perhatian,
dan karena sulitnya memisahkan persepsi konsumen atas merek dari kemasannya,
elemen-elemen yang membangun indentitas merek menjadi tak ternilai harganya,
Ketka suatu merek memberikan komintmen pada atribut produk dan jaminan kualitas
dan nila, maka terbentuklah ekuitas merek.
Merek menjadi pemimpin kategori yang solid karena kekuatan
ekuitas merek melalui penyaluran jaminan merek yang konsisten, kualitas produk
yang dapat dipercaya,dan menfasilitasi serta menyederhanakan pilihan produk.
Konsumen akan membeli apa yang mereka percayai.
Untuk merek yang sudah ada, tipografi, simbol, ikon,
karakter, warna, dan struktur termasuk di antara elemen visual desain kemasan
yang dapat membentuk ekuitas merek suatu perusahaan, sedangkan merek baru yang
mempunyai sejarah singkat di pasaran tidak memiliki ekuitas. Desain kemasan
membangun citra produk baru di mata konsumen.
Kesetiaan terhadap merek
Merek berkaitan keseluruhan dengan kepercayaan.
Kepercayaan dibangun dalam pikiran konsumen setelah mempunyai pengalaman baik
dengan produk dengan nama merek tertentu. Bila pengalaman tersebut
menyenangkan, pembelian ulang akan dilakukan dengan perkiraan pengalaman
tersebut akan sama.
Suatu merek tumbuh dengan sukses bila mereka memenuhi
jaminan di mata konsumen; konsumen melakukan pembelian kembali secara
berkelanjutan, membangun pilihan utama hanya pada merek tersebut. Pilihan ini
membangun kesetiaan terhadap merek yang merupakan tujuan utama produsen. Ketika
seorang konsumen setia pada satu merek tertentu, mereka akan menyisakan waktu
untuk sekedar mencari merek tersebut.
Kekuatan dan konsistensi adalah salah
satu komponen integral yang tak terpisahkan dengan kesetiaan terhadap merek.
Konsumen yang setia percaya kepada merek mereka dalam cara yang hampir fanatik.
Pengguna bisa sangat terkat dengan suatu merek dan mendefinisikan dirinya
dengan tas tangan, celana jins atau mobil, kesetiaan terhadap merek menjadi
sarana identifikasi pribadi.
Prinsip dasar desain
Pengetahuan
prinsip dasar desain dua dimensi adalah komponen penting bagi setiap tugas
penyelesaian masalah visual. Prinsip dasar desain, sebagaimana terkait dengan
penggunaan elemen elemen desain seperti garis, bentuk, warna, dan tekstur,
menyediakan panduan yang membentuk komunikasi visual dan kemampuan untuk bergerak
dalam proses desain kemasan.
Desain
dua dimensi dimulai dengan suatu pemahaman mngenai tata letak, yaitu susunan
elemen-elemen desain yang memiliki tujuan untuk membentuk komunikasi visual.
Tujuan pokok tata letak adalah untuk menciptakan organisasi visual yang
memuaskan, menggerakkan dan menggugah pikiran, dan menyamankan mata, Beberapa
tata letak mengikuti grid (kerangka kerja yang menyediakan sistem tetap untuk
tata letak), sementara lainnya dipandu dengan menganalisis elemen elemen desain
dan bagaimana fungsi setiap elemen dalam posisinya masing-masing, Langkah
pertama mencapai tujuan tersebut yaitu memahami prinsip desain, bagaimana
elemen desain dipengaruhi oleh hubungannya satu sama lain, dan bagaimana
pengaruhnya terhadap komunikasi visual secara keseluruhan.
Terdapat
konsep yang berbeda-beda yang berkaitan dengan prinsip dasar desain. Konsep
tersebut dapat menjadi spesifik dalam kaitannya dengan disiplin ilmu khusus
atau dapat menjadi umum ketika mengacu pada suatu garis besar komposisional.
Prinsip
dasar desain:
keseimbangan, kontras, positif dan negatif, nilai, bobot, posisi,
urutan, hierarki, tekstur.
Prinsip desain kemasan
Dalam
desain kemasan, prinsip dasar desain disesuaikan untuk memenuhi tujuan setiap
tugas tugas desain. Panduan ini perlu mendefinisikan bagaimana warna,
tipografi, struktur dan citra diaplikasikan dalam suatu tata letak desain untuk
menciptakan kesan keseimbangan, intensitas, proporsi dan penampilan yang tepat.
Inilah yang membuat ekemen elemen desian membentuk atribut komunikatif suatu
desain kemasan.
Ada
banyak variabel yang mempengaruhi bagaimana dan mengapa desain kemasan menarik
konsumen, Periset konsumen menghabiskan waktu yang banyak untuk menganalisis
variabel variabel ini. Dari suatu perspektif desain murni (memindahkan variabel
pemasaran lain seperti harga, lokasi, dan kesetiaan merek) terdapat elemen
elemen penting yang menangkap perhatian konsumen dengan sangat baik dan
menerobos kerumunan visual dalam kompetisi ritel.
Empat
penarik perhatian utama: warna, struktur fisik dan bentuk, simbol dan angka,
tipografi
Daya
tarik elemen berdasarkan pada prinsip dasar desain + tujuan pemasaran yang
jelas + pemakaian empat penarik perhatian utama dengan efektif = desain kemasan
konsumen yang dirancang dengan baik
Desain
kemasan yang bisa melayani target pasar harus menyesuaikan dengan budaya
setempat, tatanan bahasa yang tepat dan akurat, logis secara visual, dan
dirancang secara kompetitif.
Anatomi kemasan
Struktur
desain kemasan atau apapun material yang dipakai (botol toples, tabung, tube,
tas, kantung, atau kotak) merupakan hal penting untuk ditampilkan. Terdapat
area yang dikhususkan untuk menempatkan identitas merek dan elemen elemen
komunikasi utama, yang disebut dengan Panel Display Utama (Primari Panel
Display – PDP), di bagian depan desain
kemasan. Ukuran dan bentuk PDP meliputi area display yang merupakan aspek
visual paling penting dari suatu desain kemasan: komunikasi visual pemasaran
dan strategi emrek. PDP memegang peianan pentung dalam tanggung jawab penjualan
desain kemasan di lingkungan retail yang ketat.
Elemen
yang diperlukan adalah :
Tanda merek, nama merek, nama produk, keterangan komposisi, berat bersih, informasi nilai gizi, tanggal kadaluarsa, ragam, barcode, sedangkan elemen yang diatur dalam desain adalah warna, citra, huruf, ilustrasi, sarana grafis, foto, simbol, ikon, dan, hierarki visual.
Tanda merek, nama merek, nama produk, keterangan komposisi, berat bersih, informasi nilai gizi, tanggal kadaluarsa, ragam, barcode, sedangkan elemen yang diatur dalam desain adalah warna, citra, huruf, ilustrasi, sarana grafis, foto, simbol, ikon, dan, hierarki visual.
PDP
yang didesain dengan baik adalah yang mengkomunikasikan strategi pemasaran
secara efektif, mengilustrasikan informasi produk secara jelas, menekankan
informasi dengan hierarki dan tidak berserakan dan mudah dibaca, menyarankan
fungsi, penggunaan, dan tujuan produk, membedakan produk dengan kompetisi
produk sejenis, serta membedakan produk di rak dan dalam kaitannya dengan ragam
lain.
Membuat desain kemasan memang tidak mudah tapi ada bisa menggunakan Jasa Pembuatan Kemasan Berkualitas Sribu.com untuk kemasan produk anda yang unik dan menarik.
BalasHapusmaf kak ada buku reverensi tentang blog yg kk shere
BalasHapusijin copy artikel share yaa Kak
BalasHapusIjin copy artikel kak
BalasHapusMantul
BalasHapusWynn Las Vegas to reopen July 24 - Dr. Maryland
BalasHapusWynn Las 인천광역 출장마사지 Vegas is reopening its doors at 7 밀양 출장안마 a.m. on Thursday, the company announced. The hotel 삼척 출장샵 will 양주 출장샵 reopen on Thursday at 동두천 출장마사지 noon